FESTIVAL Sabang Fair (FSF) yang digelar setiap tahun dari Nol Kilometer Indonesia ini seharusnya bisa berkembang ke level nasional bahkan ke tingkat Internasional. Event ini berlangsung satu pekan sampai Minggu, 7 Juni 2015.
Demikian dikatakan Direktur Promosi Dalam Negeri Ditjen Pemasaran Kementerian Pariwisata RI Dr. Tazbir saat membuka FSF, Senin (1/6/2015) malam.
Dr. Tazbir yang mewakili Menteri Pariwisata RI mengatakan pihaknya berharap event FSF dapat lebih berkembang hingga ke level nasional bahkan internasional.
“Untuk itu diperlukan evaluasi guna meningkatkan kualitas pagelaran Festival Sabang Fair ke depan. Panitia juga harus mau membuka diri untuk menerima masukan dari para peserta,” kata Tazbir optimis.
Ia menjelaskan FSF sangat tepat dijadikan ajang presentasi budaya Aceh. Budaya dan keindahan alam adalah modal serta warisan kita orang Aceh. “julukan Serambi Mekkah yang menjadi identitas Aceh jangan sampai hilang, dan itu juga harus menjadi daya tarik,” terangnya.
Pada 2019 nanti, kata Tazbir, Kementerian Pariwisata menargetkan angka kunjungan wisatawan asing ke Indonesia sebanyak 20 juta orang. Kementerian Pariwisata akan memperbanyak promosi event-event di daerah.
“Melalui event ini, Sabang diharapkan bisa menjadi representasi budaya Aceh. Ada dua hal penting dalam bidang pariwisata, yakni aman dan bersih. Jika kedua hal itu dapat dipenuhi, wisatawan pasti akan datang ke tempat kita dan ini harus menjadi perhatian semua pihak,” tutup Tazbir menyakinkan ribuan pengunjung Festival Sabang Fair 2015.
Pembukaan Festival Sabang Fair ini ditandai Penabuhan Rapai bersama Asisten Pemerintahan Setda Aceh Dr Iskandar A Gani, Kadisbudpar Aceh Drs Reza Fahlevi MSi dan Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam. [acehterkini]